astagfirullah masa alqur'an mau dibakar
JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah melarang tindakan pembakaran Alquran. Tetapi tetap saja aksi tersebut terjadi di AS, yang dilakukan dua orang pengikut Terry Jones, yaitu Pendeta Danny Allen dan Bob Old.
Menurut Ketua BP Setara Institute Hendardi, pembakaran Alquran merupakan bentuk kebencian dan penghinaan yang tidak dibenarkan dalam kerangka hukum HAM.Karena perintah hukum HAM adalah menjamin semua agama atau keyakinan hidup dan berkembang, bukan menjatuhkan, menghinakan, dan melemahkan, sehingga melahirkan konflik.
Meskipun tindakan pembakaran ini sesuai berdasarkan Amandemen pertama Konstitusi AS yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan bukan sesuatu pelanggaran hukum, namun lanjut dia, tetap saja AS sendiri tidak mengenal istilah kejahatan yang didasarkan atas kebencian.
"Peristiwa pembakaran Alquran di AS merupakan peringatan serius bagi pemerintah AS di bawah kepemimpinan Barack Obama dan peringatan bagi dunia untuk membangun dialog konstruktif, mengembangkan kerukunan, dan memberikan jaminan utuh kebebasan beragama dan berkeyakinan," ujar Hendardi dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, di Jakarta, Kamis (16/9/2010).
Dengan memberikan jaminan kebebasan beragama maka segala bentuk diskriminasi dan intoleransi menurutnya bisa dihapuskan dan menjadikan semua agama bebas hidup dan setara. Radikalisme gaya Terry Jones menegaskan bahwa berbagai praktik diskriminasi, intoleransi, dan kebencian antar-agama tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara kekerasan melainkan harus dengan dialog.
"Kekerasan yang menjadi pilihan politik negara untuk menyeragamkan warga negara dalam wadah 'agama-agama resmi' hanya akan menimbulkan radikalisme yang destruktif bagi jaminan kebebasan beragama," tutur Hendardi.
AS dan termasuk Indonesia harus bersungguh-sungguh membangun dialog dan mengembangkan diplomasi lintas agama untuk memperkuat perdamaian dunia."Berbagai aksi kekerasan terhadap jemaat Kristiani dan Ahmadiyah di Indonesia misalnya, justru akan menjadi pintu munculnya radikalisme dan militansi sekelompok kecil umat," pungkasnya. (faj)
Menurut Ketua BP Setara Institute Hendardi, pembakaran Alquran merupakan bentuk kebencian dan penghinaan yang tidak dibenarkan dalam kerangka hukum HAM.
Meskipun tindakan pembakaran ini sesuai berdasarkan Amandemen pertama Konstitusi AS yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan bukan sesuatu pelanggaran hukum, namun lanjut dia, tetap saja AS sendiri tidak mengenal istilah kejahatan yang didasarkan atas kebencian.
"Peristiwa pembakaran Alquran di AS merupakan peringatan serius bagi pemerintah AS di bawah kepemimpinan Barack Obama dan peringatan bagi dunia untuk membangun dialog konstruktif, mengembangkan kerukunan, dan memberikan jaminan utuh kebebasan beragama dan berkeyakinan," ujar Hendardi dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, di Jakarta, Kamis (16/9/2010).
Dengan memberikan jaminan kebebasan beragama maka segala bentuk diskriminasi dan intoleransi menurutnya bisa dihapuskan dan menjadikan semua agama bebas hidup dan setara.
"Kekerasan yang menjadi pilihan politik negara untuk menyeragamkan warga negara dalam wadah 'agama-agama resmi' hanya akan menimbulkan radikalisme yang destruktif bagi jaminan kebebasan beragama," tutur Hendardi.
AS dan termasuk Indonesia harus bersungguh-sungguh membangun dialog dan mengembangkan diplomasi lintas agama untuk memperkuat perdamaian dunia.
0 komentar: on "Pembakaran Al_qur'an Jadi Peringatan Bagi Amerika"
Posting Komentar